Saturday 15 November 2008

Sabtu

Hari sabtu tanggal 15 November 2008,

Gua membuat rencana bersama teman-teman SD untuk pergi bersama melapas rindu sejak 2 minggu yang lalu, rasa kangen yang sedang memuncak pun membuat gua yang sedang tidak enak badan untuk datang saat itu. Caca giat sekali menelpon dan sms gue minta kepastian untuk pergi hari itu. Rencana yang semulanya akan dilaksanakan siang hari diundur sampe jam 05.00 sore. Pak nanang yang sedang menjalani urusan negaranya (boong deng) tidak bisa mengantarkan saya saat jam 01.00, akhirnya dia memastikan untuk datang ke rumah pukul 04.00 . Semua rencana yang gagal tersebut, justru malah semakin gagal saat mobil yang akan gua naikin mengalami Kerusakan Tingkat Tinggi (KTT) . Mobil yang sudah bersama keluarga gua sejak 2 SD sangat manja karena selalu minta dirawat di bengkel (heeeem). Gua sering menyebutnya Si Tampan. Dan sekarang mobil itu sedang mengalami drop kronis, ketika dibawa jalan dengan kecepatan pelan, matilah mobil itu. Ternyata memang Si Tampan itu sukanya dibawa cepet, tapi apa boleh buat keadaan jalanan di Jakarta jaman modern seperti ini yang membuat banyaknya populasi mobil di jalanan memaksa untuk Si Tampan berhenti mendadak di tengah jalan. Gua naik mobil itu serasa sedang naik odong-odong (mainan anak-anak kecil jaman sekarang) sebantar-sebentar berhenti nanti nyala lagi.

Semua itu gua rasakan untuk yang ke sekian kali saat keadaan yang mendesak saat itu, betapa menyedihkannya ketika gua sudah menunggu sekian jam dan ketika Pak Nanang sudah datang, ternyata Si Tampan rewel. Pak Nanang sudah menyatakan, "Kak, kayaknya udah gak bisa dibawa sekarang deh. Daripada nanti mati total di jalan, lebih repot kak." Gua yang agak bingung denger apa kata Pak Nanang memutuskan untuk memberhentikan taksi saja (di rumah gua sedang hujan) . Semakin lama juga karena terjadi kecelakaan di dekat rumah gua dan mengakibatkan taksinya ngantri menunggu giliran jalan sekitar 10 menit. Sekitar jam 05.30 gue sampai di juga di rumah Caca, dia dan Putri sudah nunggu gua di depan rumahnya. Setelah bertemu dan ketawa-ketawa sama mereka masuk juga akhirnya gue ke dalam rumahnya. Selang beberapa menit gua sampe di rumah Caca, Tasya pun muncul dan membuat kehebohan. Tasya sekarang tinggi banget-banget-banget, dulu gua sama dia gak teralalu beda jauh tingginya, dan sekarang gua sepundak bawahannya lagi. Memang ternyata hanya gua yang gak mengalami perkembangan yang berarti.

Caca : "Ih, Tasya tinggi banget deh!" (tampang pengen)
Tasya : "Enggak ah Ca, udah lama aja kali lo gak liat gua."
Putri : "Perasaan dulu gak beda jauh deh kita tingginya tas."
Tasya : "Iya, emang Put, tapi masih tinggian Adelia Put dari gua"
Caca : "Jadi, Fania doang............ "

Dan akhirnya gua pun membuka mulut gua setelah semua penghinaan ini

Fania : "Emang deh gua gak tinggi-tinggi dari dulu."
Fania : " Sesenti aja udah bersyukur gua (dalam hati)
Caca : "Pake zevith grow dong fan!"
Fania : "Udah Ca, dulu gua make tapi gak tinggi-tinggi juga"
Putri : "Udah bawaan kali Fan!"
Fania : "........................" (bingung mau ngomong apa)
Tasya diam saja saat percakapan tersebut, memang dia anak yang baik

Caca segera memanggil embaknya (lupa namanya) untuk memanggil taksi pake si Mojul (motor jadul) milik papanya. Warnanya merah dan sangat menarik perhatian, bagi para penumpang motor tersebut hanya tinggal mundur kebelakang sedikit sudah bisa turun dari motornya. Unik dan sangat antik si Monjul itu.

Di dalam taksi

Putri : "Caca ganti hp loh!"
Fania : "Ganti apa Ca?"
Putri : "Keluarin dong Ca!"
Caca : "Bentar!"
Putri : "Hpnya Caca Anycool"
Fania : "Merek apa? Anycool? kayak gimana hpnya?" (dengan noraknya)
Tasya : "Liat dong!"
Caca : "Ini bung!"
Putri : "Bisa nonton TV loh"
Fania : "Iya?waw! (norak)

Anycool adalah hp buatan Jepang dan bisa nonton TV (hanya itu yang gua tau) yang terlintas di pikiran gua nama hp nya kocak banget ANYCOOL (baru pertama kali denger merek hp enikul). Banyak hal yang diceritakan saat berada di dalam taksi dengan volume suara yang tinggi, mungkin bapak taksinya risih dapet penumpang kayak gini. Mungkin di dalam hati bapak taksi, "Ya Allah cepet nyampe kek, pusing gua pusing dapet penumpang kayak gini". Dulu waktu gua SD punya geng namanya Kutuk Angel (buatan Rizky Saputra) entah dari mana dia mencetuskan nama itu. Apa karena gua dan teman-teman sebegitu terkutuknya sampe-sampe namanya begitu.

(lanjut nanti)